AMBANG, MEINDRA
(2011)
PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KOTA SEMARANG.
Undergraduate thesis, UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG.
Abstract
Pemerintah sebenarnya telah melakukan penataan terhadap pedagang kaki lima dengan membangun los-los di beberapa lokasi seperti loas PKL Kokrosono, los PKL Progo, los PKL Pasar waru. Dalam perkembangannya los-los tersebut belum dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima secara optimal. Sebagian besar pedagang kaki lima lebih senang beraktivitas di luar los daripada menempati los yang telah disediakan pemerintah. Kenyataan tersebut menyebabkan penataan pedagang kaki lima belum berjalan secara optimal sesuai yang diharapkan. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, menarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SEMARANG. Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : Bagaimana penataan pedagang kaki lima di Kota Semarang berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang ? Kendala-kendala apa saja yang timbul dalam pelaksanaan penataan pedagang kaki lima di Kota Semarang ? Upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam pelaksanaan penataan pedagang kaki lima di Kota Semarang ?
Metode penelitian menggunakan tipe penelitian hukum normatif ( legal research ). Penelitian ini bersifat deskriptif analistis. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Studi Kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan teknik yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah suatu analisis yang dilakukan secara logis dan mendalam yang akan menghasilkan data diskriptif analitis
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan, Penataan pedagang kaki lima di Kota Semarang berdasarkan rencana tata ruang wilayah Kota Semarang baru sebatas pemecahan masalah ( problem solving) yang bersifat sementara dan antisipatif semata. Kendala-kendala yang timbul, yaitu rendahnya kesadaran hukum PKL, lemahnya pengawasan, relokasi tempat jualan PKL yang tidak strategis dan memadai.Upaya-Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi kendala-kendala, yaitu memberikan penyuluhan dan pembinaan terhadap para PKL, memberikan edaran dan peringatan baik lisan maupun tertulis untuk mentaati ketentuan hukum yang ada, mengadakan penertiban secara bertingkat dari tingkat kelurahan, kecamatan maupun tingkat Kota (operasi yustisi) dalam rangka melakukan penegakan hukum terhadap Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2000 Tentang Pengaturan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima serta menindaklanjuti Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor 511.3/16 Tahun 2001 tentang Penetapan Lahan/Lokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Wilayah Kota Semarang, serta mengupayakan lokasi/lahan baru bagi pedagang kaki lima yang belum mendapatkan tempat usaha. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa kebijakan penataan belum bisa berjalan secara optimal disebabkan adanya beberapa hambatan yang dihadapi.
Item Type: |
Thesis
(Undergraduate)
|
Additional Information: |
NIM : 02.02.51.0010
SKR II.05.01.0088 |
Uncontrolled Keywords: |
PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KOTA SEMARANG |
Subjects: |
K Law > K Law (General) |
Faculty / Institution: |
|
Depositing User: |
Sanusi Wiji
|
Date Deposited: |
22 Apr 2013 05:29 |
Last Modified: |
22 Apr 2013 05:29 |
URI: |
https://eprints.unisbank.ac.id/id/eprint/1089 |
Actions (login required)
|
View Item |